Penandatanganan MOU DPAD Kota Bima Dengan AKBID "Surya Mandiri"

Kota Bima; Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Bima menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) atau Naskah Kesepahaman Bersama untuk saling menunjang dalam pelaksanaan kegiatan di bidang Pendidikan dengan Akademi Kebidanan (AKBID) "Surya Mandiri" Jumat (03/01/2023) yang bertempat di ruang kerja Kepala Dinas DPAD Kota Bima.

Dalam draft MOU tersebut kedua pihak sepakat melakukan kerja sama yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan kelembagaan antara kedua belah pihak dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan sumber ilmu pengetahuan yang diharapkan akan berdampak pada terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan  berkualitas serta hal-hal lain yang disepakati bersama.

 

Dalam kesempatan membuka kegiatan tesebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bima Ach. Fathoni memberikan arahan terkait pentingnya peranan dan fungsi perpustakaan dalam dunia pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. 

Perpustakaan bukan hanya dianasirkan sebagai gudang buku melainkan sebagai pusat  informasi dan sumber menggali ilmu pengetahuan. Di beberapa kampus ternama dunia, keberadaan perpustakaan sangat diperhatikan. Bahkan, menjadi salah satu indikator perguruan tinggi yang memiliki kualitas istimewa. Perguruan tinggi yang baik semestinya juga memiliki kualitas perpustakaan yang baik pula.

Selanjutnya Kepala Dinas DPAD mengatakan bahwa esensi dari berjejaring dalam pelaksanaan MOU adalah perumusan kegiatan sesuai kesepakatan.

Dalam penyampaiannya Fathoni menjelaskan tentang perkembangan dan persebaran perpustakaan dari ujung barat hingga ke timur Indonesia. Dari 164.610 total perpustakaan yang ada di Indonesia, 6.552 diantaranya adalah perpustakaan perguruan tinggi. Sedangkan persebaran perpustakaan lebih besar berada di pulau Jawa sebanyak 47,89 % dan Sumatera 23,55%. Makin ke timur semakin kecil. "Dalam artian sederhana, terjadi disparitas persebaran ilmu pengetahuan dan informasi," jelasnya. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut pengembangan perpustakaan digital merupakan salah satu solusi yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Termasuk didalamnya pengembangan perpustakaan berbasis moda transportasi sebagai bagian integral untuk mengatasi kesenjangan akses masyarakat memperoleh pengetahuan dan informasi.

Survei World Culture Index memberikan skor 52,92% kepada Indonesia pada aspek kegemaran membaca. Nilai tersebut menempatkan aktivitas membaca masyarakat Indonesia masuk kategori sedang. Meski terus mengalami pertumbuhan dari tahun 2016.

"Ini menunjukkan bahwa bukan minat baca masyarakat yang kurang melainkan akses ketersediaan memperoleh bahan bacaan dan kuantitas sumber bahan bacaan yang belum memadai," beber Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bima.

 

Direktur AKBID 'Surya Mandiri" Nurul Qamarya, S.ST. M.Kes, menyatakan bahwa perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang sadar dengan kecanggihan secara perlahan menggiring orang tidak lagi ke mendatangi perpustakaan. Merasa semuanya bisa dijangkau dengan teknologi dan aplikasi. Iptek memang memberikan kemudahan. "Justru perpustakaan kunci strategis jika kita bicara tentang kualitas pendidikan. Artinya makna dari perpustakaan harus lebih disosialisikan ke seluruh Perguruan Tinggi dan masyarakat umum agar esensi perpustakaan bisa lebih dihargai serta bisa berkembang kearah yang lebih baik dan berkualitas," ucap Nurul. 

Out put dari kegiatan penandatanganan MOU tercapainya sebuah kesepakatan sebagai bagian yang tidak terpisahkan, ada kesanggupan dari pihak DPAD Kota Bima untuk menyiapkan buku-buku penunjang kegiatan Belajar Mengajar di Kampus serta memperkaya referensi dan ketrampilan para alumni AKBID 'Surya Mandiri" khususnya dan  umumnya para Bdan di Kota Bima. (ESW)

 

#MembacaMenjadiRaja

#MenjagaMenjadiKaya