Bina Perpustakaan Kelurahan, DPAD Kota Bima Sosialisasi PBIS
Kota Bima - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Bima melalui Bidang Perpustakaan melakukan sosialisasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (PBIS) terhadap Perpustakaan Kelurahan, Rabu, 12 Januari 2022.
Ada 5 kelurahan sasaran sosialisasi saat itu yakni, Kelurahan Paruga, Matakando, Rabangodu Selatan, Penanae dan Rabadompu Barat. Dihelat pada masing-masing Aula Kantor Kelurahan setempat, kecuali Kelurahan Rabadompu Barat yang dilaksanakan di Rumah Aspirasi.
Sosialisasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial itu dihadiri oleh lurah, sekertaris, kepala seksi, pengelola perpustakaan dan semua staf masing-masing kelurahan.
Tim Sosialisasi dipimpin oleh Kabid Pembinaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca DPAD Kota Bima, Edi Sutrisno, bersama Kabid Pengolahan Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan, Hj St Chodijah. Tiga Pustakawan yakni Pujiwati, Riana Kusuma dan Bukhari serta Penyuluh Perpustakaan, Endang Sri Wahyuni, turut hadir dalam sosialisasi tersebut.
Kepala DPAD Kota Bima, Ach Fathoni menjelaskan kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang merata, hingga perpustakaan kelurahan. Selain itu, untuk mempersiapkan dan memilih Perpustakaan Kelurahan mana yang akan mewakili Kota Bima sebagai perpustakaan berbasis inklusi percontohan yang nantinya akan dibina langsung oleh Tim Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.
"Sosialisasi ini merupakan program prioritas nasional. Esensinya, memperluas akses informasi melalui penguatan literasi demi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat," terangnya.
Fathoni menuturkan, dalam program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial bertujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sehingga, kemampuan literasi meningkat yang bermuara pada peningkatan kreatifitas masyarakat dan menipiskan kesenjangan akses informasi.
"Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada pemerintah kelurahan, khususnya pengelola perpustakaan, bagaimana mengelola perpustakaan berbasis inklusi sosial," imbuhnya.
Lanjut Fathoni, untuk memperkuat peran dan fungsi perpustakaan sebagai tempat belajar dan berkegiatan, pemerintah mengambil langkah untuk melakukan sosialisasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Pelaksanaannya dilakukan dengan memberikan wawasan pengetahuan dan sekaligus keterampilan bagi pengguna perpustakaan.
Eks Kepala Bakesbangpol Kota Bima ini menerangkan, Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan Perpustakaan yang dapat memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya. Dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan untuk berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan Hak Asasi Manusia.
"Dari keberhasilan transformasi ini pula Perpusnas RI mengapresiasi dengan menempatkan Perpusda Kota Bima, menjadi salahsatu perpustakaan yang terpilih sebagai penerima manfaat dalam program Transformasi PBIS dari Perpusnas di tahun 2022," pungkas Fathoni.
#salamliterasi