Koleksi Perpustakaan Kota Bima : BO Sangaji Kai, Warisan Dokumenter Terlengkap yang Di Miliki Bima Menuju IKON
Kota Bima, Selasa 11 Juni 2024, pukul 09.00 wita sampai selesai Perpustakaan Nasioanl Republik Indonesia (perpusnas) bekerjasama dengan Lembaga Pernaskahan Nusantara (manasa), bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Bima menyelenggarakan FGD Seri Diskusi Pengarusutamaan Naskah Nusantara sebagai Ingatan Kolektif Nasional (IKON) dengan tema Bo' Sangaji Kai dan Riwayat Panjang Kerajaan/Kesultanan Bima, dengan beberapa Narasumber : 1. Prof. Dr. Abdul Wahid, M.Ag., M.Pd. Guru Besar Antropologi Agama UIN Mataram, Ketua Dewan Kebudayaan Daerah NTB, 2. Dr.(Cand) Dewi Ratna Muchlisa Mandyara, SE., M.Hum Dosen Universitas Nggusuwaru, Kepala Museum Kebudayaan Samparaja Bima di pandu Moderator : Edy Sutrisno, S.E. Kepala Bidang Pengembangan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bima melalui Zoom meeting dan disiarkan pada kanal Youtube WBS Radio Perpusnas.
Pada kegiatan ini Bapak Pj. Wali Kota Bima Ir. H. Muhammad Rum, MT berkesempatan dapat ikut bergabung dalam ruang zoom meeting, beliau dalam arahannya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan akan membuat taman literasi yang dipadukan dengan perpustakaan digital yang terletak di Taman Raba. Langkah beliau ini disambut baik oleh kepala pusat jasa informasi perpustakaan dan pengelolaan naskah nusantara (pujasintara) bapak Agus Sutoyo, beliau mengatakan bahwa perpustakaan nasional memiliki program terpadu jelajah literasi (Protap Jelita). Perpustakaan Nasioanal akan memilih kabupaten/kota yang mau melaksanakan kegiatan tersebut.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Bima, Bapak Ach. Fathoni juga berkesempatan bergabung dalam ruang meeting, beliau memberikan kata sambutan dan mengikuti kegiatan ini hingga selesai. Pada kesempatan ini, dalam sambutannya beliau mengucapkan terimaksih kepada kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia beserta beberapa unsur, kemudian rasa bangga dan terimakasih pula kepada bapak Pj. Wali Kota Bima di sela-sela kesibukan masih sempat memberikan atensi dan pengarahan kepada kami, terima kasih kepada beberapa narasumber, rasa bangga kami khusus kepada pemerhati budaya dalam hal ini pada kesempatan ini mari kita pergunakan kegiatan ini sebagai ajang untuk bagaimana kita tetap melembagakan dan mendukung program yang digaungkan Kota Bima dalam melestarikan dan membudayakan adat budaya kota bima yang kita hormati dan cintai.
Dalam kesempatan pada pagi hari ini rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah dan ijinnya lah bisa melaksanakan kegiatan yang mulia ini. Salah satu upaya nyata pemerintah kota bima didalam tetap melestarikan, membudayakan secara terstruktur, terprogram akan adat dan istiadat budaya yang ada di kota bima ini bagaimana terus tetap berkembang mampu mengikuti perkembangan jaman tanpa ditinggalakan oleh masa dan masyarakat kita sendiri. Salah satunya adalah yang pertama setiap hari kami situ kita mempergunakan pakaian adat khusus bima bagi putra dan putri kemudian kita menghidupkan kembali majelis ta’lim-majelis ta’lim pada prinsipnya merupakan penjabaran dari pada prinsip dan budaya dari bima itu sendiri yaitu nggusu waru salah satunya. Kemudian langkah konkrit dan monumental dari pemerintah kota bima dalam hal ini untuk melembagakan, membangkitkan kembali rasa bangga dan cinta keapda budaya bima ini dalam salah satu pelantikan pejabat eselon II di Lingkup Pemerintah kota Bima dilakukan dengan memakai pakaian tradisional kebanggaan masyarakat Bima.
Berbicara tentang budaya Bima tidak terlepas dari masa yang berlaku saat itu suasana yang berkembang saat itu. Bima ini namun dari beberapa yang dapat kami baca walaupun kami di jajara DPAD kota Bima ini belum dan tidak layak dianggap sebagai ahlinya dalam membaca ‘Bo Sangaji Kai ini ataupun menerjemahkan secara substansial apa yang terkandung dalam “Bo sangaji kai ini, namun disisi lain perkenankanlah pada saatnya nanti seperti apa yang telah disampaikan oleh Pj. Walikota nanti bagaimana dukungan secara konkrit dari perpustakaan nasioanal dalam hal untuk mendukung salah satu programandalan pemerintah kota bima nanti yaitu mengenai taman literasi. Insa Allah bagaimana seperti apa dengan konsultasi dengan konsolidasi pihak kami dengan pihak perpusnas maupun ahli-ahli yang terkandung didalamnya akan kami siapkan bagaimana juklak dan juknisnya. Kemudaian kami sekali lagi atas nama pemerintah kota Bima dan dari dinas DPAD Kota Bima pada khususnya mudah-mudahan apa yang kita hajatkan pada pagi hari ini memberikan manfaat bagi kita, memberikan manfaat bagi kebudayaan ini tidaklekang oleh waktu, tidak lekang oleh zaman dapat memenuhi perkembangan zaman yang sudah ada ini kemudaian pada saatnya nanti kepada bapak narasumber dapat memberikan pencerahan kepada kami pada khususnya dan umumnya kepada masyarakat kota mbojo dalam hal ini tidak da dikotomi antara pemerintah Kota bima, Kabupaten Bima maupun Kabupaten dompu khususnya masyarakat mbojo yang kita cintai dan banggakan ungkapnya.
Sebagai informasi yang disampaikan oleh Ibu Dewi sapaan kepala museum samparaja Bima bahwa Bo' Sangaji Kai merupakan dokumen arsip sejarah terpenting yang dimiliki oleh Kerajaan/Kesultanan Bima. Betapa tidak, arsip ini merekam sejarah Kerajaan/Kesultanan Bima mulai dari abad ke-17 sampai dengan abad ke-19 yang dimiliki Bima yang ditulis oleh juru tulis istana bergelar bumi parise. Dan terpenting menuju IKON (Ingatan Kolektif Nasional). (SUR)